Wednesday, April 25, 2012

Quotes ^_^

Bismillahirrahmanirrahim..


Hari ni saya nak share a few quotes yang diambil dari Good Islamic Quotes. Moga-moga kita semua dapat manfaatnya :)




1. 3 things to always remember

* Created:
to worship Allah.
* Goal: Jannatul Firdaus.
* Plan: follow the Quran and Sunnah with sincerity and excellence.

2. Zikr (remembrance of Allah) is to the heart as water is to a fish; see what happens to a fish when it is taken out of water.

3. Whoever wants to know what Allah has prepared for him, should look what he has prepared for Allah.

4. Make matters well between you and Allah, and Allah will make matters well between you and people.

5. Work for the Hereafter, and Allah will be enough for you in your worldly concerns.

6. Good manners is a part of taqwa and you cannot have taqwa without good manners.

7. He who keeps his heart near Allah will find peace and tranquility, whilst he who gives his heart to the people will find restlessness and apprehension.

8. The intelligent person's tongue is behind his heart. When he wants to speak, he thinks first. If (his words) will be in His favor, he says them. If they will be against them, he does not speak. And the ignorant person's heart is behind his tongue. When he merely thinks of saying something, he says it whether it is for or against Him.

9. A calamity that makes you turn to Allah is better for you than a blessing which makes you forget the remembrance of Allah.

10. When you advise any person, you should be guided by the fear of Allah.


Monday, April 23, 2012

Lebah dan Madu.

Bismillahirrahmanirrahim..





Saya mendapat ilham untuk menulis apabila melihat gambar yang sangat comei ini. Lebah dan madu. Comei kan gambar ni? ^^

Baiklah. Apabila mendengarkan perkataan lebah, secara automatiknya kita juga pasti akan teringat madu. Madu dan lebah ni tak dapat dipisahkan. Kalau sebut pasal lebah, pasti akan teringat madu. Dan kalau sebut pasal madu pula, pasti akan teringat lebah. Betul tak? Sebabnya madu dihasilkan dari lebah. Tanpa lebah, madu tidak akan dapat dihasilkan.

Personally, saya sangat kagum dengan kesungguhan lebah-lebah ni bekerja. Mereka tidak jemu bekerja untuk mengumpul debunga dan manisan yang kemudiannya ditukarkan menjadi madu. Sangat gigih!

Dan madu ni kan, hampir semua orang suka makan madu. Mungkin ada juga yang tidak suka makan sebab terlalu manis katanya. Tapi, kalau kita fikirkan dan perhatikan madu ni ada banyak khasiatnya. Madu boleh dijadikan sebagai bahan makanan. Malah boleh juga digunakan sebagai ubat. 

Di sini, saya melihat lebah-lebah ini bolehlah dianggap sebagai diri kita. Da'ie di jalan Allah. Dan kita tahu bahawa setiap yang bergelar Muslim itu adalah da'ie. Tidak terkecuali. Kita perlu lah mencontohi sikap lebah ini dalam bekerja. Sangat rajin dan sangat gigih. Jadi kita juga perlu menjadi seorang yang sangat gigih dan rajin dalam menyampaikan dakwah atau dalam  bahasa yang lebih mudahnya mengajak manusia lain ke arah kebaikan dan mencegah ke arah keburukan.

Kenapa kita mesti rajin dan gigih? 

Sebabnya kalau kita tidak rajin dan gigih, bagaimana mungkin madu akan dapat dihasilkan. Betul tak? Madu ni bolehlah diibaratkan sebagai hasil daripada usaha dakwah kita. Haa, agak-agak apa hasil yang akan kita dapat kalau kita rajin menyeru ke arah kebaikan dan mencegah kemungkaran ni ye?

Allah ada berfirman dalam al-Quran:

"Dan barangsiapa yang mengerjakan amal kebajikan, baik lelaki mahupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam syurga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun." (Surah An-Nisa', 4: 124)

Haa, ada lagi.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya." (Surah Fushilat, 41:8)

Saya yakin dan pasti bahawa semua orang menginginkan syurga. Mendambakan syurga. Sebab semua orang tahu syurga itu indah dan semua yang kita inginkan kita akan dapat. 

Yes, semua orang nak. Tapi yang dapat saya perhatikan ramai orang berkata sekadar di mulut. Tapi tidak dengan perlakuannya. Pernah dengar tak yang 'Actions speak louder than words'?

Hurmm.. jadi untuk mendapatkan madu yang berkualiti, kita kenalah bekerja dengan gigih. Jangan pernah jemu untuk menasihati orang lain. Menyeru ke arah kebaikan dan kalau mampu, cegahlah kemungkaran. 

Tanpa usaha untuk bekerja, bagaimana mungkin madu mampu dihasilkan?

Jadi, bekerjalah. Jadilah seperti lebah! ^^

Wednesday, April 18, 2012

Usah Bersedih Dengan Kehilangan Itu.


Bismillahirrahmanirrahim..


Saya sangat suka akan ayat ni:

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri."  (Surah Al-Hadid, 57: 22-23)



Bercakap mengenai kehilangan atau sesuatu yang luput daripada kita, saya pasti dan yakin bahawa most or all of us pernah mengalaminya. Tak kiralah sama ada kehilangan orang yang disayangi ataupun benda yang kita paling suka.

Bila kita kehilangan sesuatu, tendency untuk merasa sedih dan menangis itu sangatlah tinggi. Kan? Bersedih itu tidak salah sebab itu memang normal. Fitrah manusia. Menangislah andainya itu dapat membuatkan hatimu tenang. Menangislah jika itu mampu membuatkan dirimu lega. Tapi, janganlah bersedih secara berlebihan. Dan janganlah bersedih terlalu lama.

Allah ada berfirman dalam Quran:

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (Surah Ali Imran, 3: 139)

Redhalah dan berlapang dada lah dengan kehilangan itu. Easier said than done kan? Tapi inilah yang kita patut buat apabila berhadapan dengan sebuah kehilangan. Saya juga pernah kehilangan sesuatu yang sangat saya sayang. Saya tahu betapa susahnya nak menerima sesuatu kehilangan itu.

Tapi hidup mesti diteruskan. Lagipun Allah kan ada. Allah ni kan, Dia lah planner yang terbaik sekali di alam semesta ni. Sungguh, Allah tak pernah jadikan sesuatu itu tanpa sebab dan sia-sia. Setiap benda yang berlaku pada diri kita, itulah sebenarnya yang terbaik sekali untuk kita. Itulah yang terbaik sebagai penguji. Ujian yang Allah bagi dengan kita merasa suatu kehilangan itu bukanlah untuk disesali tapi ujian itu adalah untuk kita memajukan diri kita. 

Kalau tak percaya, cuba refleks balik diri sendiri dengan apa yang dah berlaku dalam hidup kita selama ni. Memang Allah jadikan sesuatu perkara itu bersebab kan? Tiada yang sia-sia. Mungkin pada masa sekarang tak nampak hikmah tu, tapi percayalah satu hari nanti, kita akan dapat lihat kenapa Allah jadikan perkara tu.

Jangan disesali dengan apa yang telah hilang. Yakinlah Allah akan ganti sesuatu benda yang kita hilang itu dengan sesuatu yang lebih baik. InsyaAllah :)

Tuesday, April 17, 2012

A Brother Like That.


Bismillahirrahmanirrahim..


I found a very interesting story and i would like to share this story with you guys. Enjoy and learn something from it :)

Shuaib received an automobile from his brother as an Eid present. On Eid Day when Shuaib came out of his house, a street urchin was walking around the shiny new car, admiring it. 

" Is this your car uncle?" he asked. 

" My brother gave it to me for Eid."

The boy was astounded. 

" You mean your brother gave it to you and it didn't cost you anything? Boy, I wish..." He hesitated. 

Of course Shuaib knew what he was going to wish for. He was going to wish he had a brother like that.

But what the lad said jarred Shuaib all the way down to his heels.

" I wish," the boy went on, " that I could be a brother like that."

Shuaib looked at the boy in astonishment, then impulsively he added,

" Would you like to take a ride in my automobile?" 

" Oh yes, i'd love that."

After a short ride, the boy turned and with his eyes aglow, said:

" Uncle, would you mind driving in front of my house?" 

 Shuaib smiled a little. He thought he knew what the lad wanted. He wanted to show his neighbours that he could ride home in a big automobile. But Shuaib was wrong again.

" Will you stop where those two steps are?" the boy asked.

He ran up the steps. Then, in a little while Shuaib heard him coming back, but he was not coming fast. He was carrying his little crippled brother. He sat him down on the bottom step, then sort of squeezed up against him and pointed to the car.

" There it is, little brother, just like I told you upstairs. His brother gave it to him for Eid and it didn't cost him a penny. And some day, i'm gonna give you one just like it.. then you can see yourself all the pretty things in the shop window that i've been trying to tell you about."

Shuaib got out and lifted the boy to the front seat of his car. The shining-eyed older brother climbed in beside him and the three of them began a memorable ride. That day, Shuaib learned what Rasulullah saw meant when he said:

"Love for your brother what you love for yourself."



p/s: honestly, saya sangat kagum dengan budak ni. Lets love our brothers and sisters as much as we love ourselves :)

Friday, April 13, 2012

Sepi Ini.


Bismillahirrahmanirrahim..



Sepi itu datang lagi. Menggamit rasa dan mencengkam jiwa. Tapi kali ini sepi yang datang melanda jiwa ini satu perasaan yang indah. Indah kerana di dalam sepi itu ada ketenangan. Ada kebahagiaan. Sukar nak diungkapkan dengan kata-kata.


Sepi itu indah bagi orang yang mengerti. Kerna dalam sepi itu ada yang sedang memerhatikan kita. Yes. We have Him. We have Allah. Dia yang sentiasa memerhatikan kita. 24 jam  sehari tanpa pernah merasa jemu.


Walaupun sepi, tapi itu tidak bermakna kita sendirian. Mungkin sendirian pada mata kasar. Tapi Allah itu sentiasa ada. Walau di mana jua kita berada.

" Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana sahaja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."  (Surah Al-Hadid, 57: 4)

Walau dirimu kesepian, walau dirimu keseorangan. Tapi yakinlah dikau tidak pernah bersendirian. Sebab Allah itu ada!


Jadi jangan pernah takut dengan kesepian. He who has nothing has Allah. He who has Allah, has everything :)


Biarlah kita sepi dari cinta manusia asalkan tidak sepi dari cinta Allah. Sebab cinta tertinggi itu adalah cinta kepada Allah. Penuhilah hatimu dengan cinta kepada Allah agar tiada lagi ruang di hatimu untuk merasa sepi kerana mendamba cinta manusia.


Indeed, Allah loves you more than you do :)


Mari kita sama-sama duduk sejenak dan beriman sebentar. Sambil-sambil tu dengar lagu ni and muhasabah balik diri.. ^_^



Keinsafan Diri

Di saat yang sepi ini

Ku duduk seorang diri
Memohon keampunan
Dari Ilahi

Bak lautan bergelombang
Siang malam pagi juga petang
Mengharapkan ketenangan
Dari Tuhan yang Esa

Betapa rimbunnya dosaku
Semua terlakar di lembah usiaku
Salah dan silap di masa yang lalu
Kini ku sesali

Ku tidak layak ke syurga-Mu
Namun tak sanggup ke neraka-Mu
Ku tunduk sujud merendah diri
Kembali pada-Mu

Ku tetap setia
Pada-Mu oh Tuhanku
Akanku patuhi segala
Suruhan-Mu

Akanku jauhi
Segala larangan-Mu
Itulah tanda cinta
Cinta Ilahi

Ku tetap setia
Pada-Mu oh Tuhanku
Akanku patuhi segala
Suruhan-Mu

Akanku jauhi
Segala larangan-Mu
Itulah tanda cinta
Cinta Ilahi

Di saat yang sepi ini
Ku duduk seorang diri
Memohon keampunan
Dari Ilahi


by Fursan


Monday, April 9, 2012

The One Less Traveled By.


Bismillahirrahmanirrahim..

Teringat saya akan satu poem yang pernah dipelajari semasa zaman sekolah menengah dahulu. 'The Road Not Taken'. Mesti korang pun masih ingat lagi kan? ^^




The Road Not Taken

Two roads diverged in a yellow wood
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Then took the other, as just as fair,
And having perhaps the better claim
Because it was grassy and wanted wear,
Though as for that the passing there
Had worn them really about the same,

And both that morning equally lay
In leaves no step had trodden black.
Oh, I marked the first for another day!
Yet knowing how way leads on to way
I doubted if I should ever come back.

I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
Two roads diverged in a wood, and I,
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.
By Robert Frost

Bagi saya, poem ini sangat menarik kerana ia mengisahkan antara dua jalan yang perlu dipilih oleh seorang traveler. And the traveler chose to take jalan yang kurang dipilih oleh orang lain untuk dilalui. YES! He/she chose the one less traveled by.

Sungguh, walaupun jalan itu jarang dilalui oleh orang lain tapi dia memilih untuk melalui jalan itu. Dan jalan yang dipilih itu telah membawa banyak perubahan dalam hidupnya.

Poem ini juga kita boleh kita aplikasikan dalam kehidupan kita. Dan the traveler itu ialah diri kita sendiri. Cuba bayangkan di hadapan kita terbentang dua jalan. Hanya ada dua jalan yang boleh dipilih. Antara jalan kebenaran dan jalan kebatilan. Dan keputusan untuk melalui jalan yang mana satu terletak di tangan kita. Persoalannya ialah 'Which road we gonna take? The one more traveled by or the one less traveled by?'

Kita boleh tengok pada hari ini tidak ramai yang memilih untuk berada di jalan kebenaran. Tidak ramai yang memilih untuk berada di jalan dakwah ini. Menyeru manusia ke arah kebaikan dan mencegah kemungkaran. Lebih ramai orang yang memilih untuk berada di jalan yang salah. They chose to take the road more traveled by people. Jalan yang ramai orang pilih. Which means, mereka lebih memilih keduniaan. Kenapa saya kata begitu?

Sebabnya, kita boleh perhatikan sendiri di sekeliling kita, yang mana satu lebih disukai oleh manusia. Bergaul bebas, tidak menutup aurat (ramai yang tutup aurat tapi tidak sempurna), menderhaka pada ibu bapa, zina, membuang bayi ibarat membuang sampah di tepi jalan dan the list goes on. Itu lebih mereka sukai daripada menjaga batas pergaulan antara lelaki dan perempuan, menutup aurat dengan sempurna dan etc.

Mereka lebih mementingkan dunia daripada akhirat. Kadang-kadang bukannya mereka tidak tahu benda itu salah. Mereka tahu tapi buat-buat tidak tahu. Mereka tidak mahu keluar dari zon selesa (comfort zone) mereka. Mahu segala-galanya indah. Tidak sanggup bersusah payah.

Kerana mereka tahu jalan yang kurang dipilih yakni jalan dakwah ini memang pahit. Banyak pancaroba dan dugaan yang terpaksa ditempuh di sepanjang jalan. Jalan ini memang memerlukan banyak pengorbanan. Berkorban masa. Berkorban harta. Malah berkorban apa sahaja demi memastikan Islam tersebar.

Pengorbanan yang menuntut kesabaran, kecekalan hati dan ketetapan iman. Tapi bagi mereka yang berada di jalan ini, mereka merasa bahagia dengan dugaan yang dihadapi. Walaupun air mata kerap menjadi teman mereka. Mereka masih bahagia. Bahagia kerana mereka tahu Allah sentiasa ada di sisi mereka. Dan mereka percaya dengan ayat-ayat dan janji-janji Allah. 

Firman Allah dalam Al-Quran yang membawa maksud:

" Wahai orang-orang yang beriman! Mahukan kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

Yaitu kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik jika kamu mengetahui.

Nescaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga 'Adn. Itulah kemenangan yang agung.

Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai iaitu pertolongan daripada Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang mukmin."

(Surah As-Saff, 61: 10-13)

Allah telah memberikan khabar gembira kepada orang yang berjihad di jalanNya yakni memberikan ganjaran syurga, mengampuni dosa-dosa dan memberikan pertolongan kepada mereka. Sungguh, Allah ialah sebaik-baik penolong.


Sebab itulah mereka masih bahagia walau diuji dengan bermacam-macam dugaan di dunia ini. Sungguh perjalanan dakwah ini masih panjang. Mungkin kita tidak sempat untuk sampai ke penghujungnya. Tapi tidak mengapa jika kita tidak sempat sampai ke penghujung jalan. Tapi yang paling penting, kita sudah berusaha menempuh jalan itu. Jalan menuju ke penghujung itu. Dan dalam menempuh perjalanan itu, kita juga merasa bahagia walaupun belum lagi sampai ke penghujung. Sebabnya semuanya dilakukan kerana Allah. Dan disebabkan itulah dikatakan kebahagiaan itu tidak semestinya berada di penghujung jalan tetapi ianya juga berada di sepanjang jalan. ^^

Jadi, marilah kita menjadi orang yang bijak. Kita semestinya tidak mahu mendapat kebahagiaan di dunia semata-mata bukan? Pastinya kita ingin bahagia di dunia dan juga akhirat. So, pilihlah jalan yang betul.

Tidak mengapa jika jalan yang kita pilih itu jarang dilalui oleh orang lain. Tidak mengapa jika hanya segelintir sahaja yang bersama-sama kita. Tidak mengapa. Kuatkan hatimu. Sesungguhnya Allah bersama kita! Yakinlah!

Saya bukanlah sudah terlalu baik apabila bercakap mengenai ini. Pandai-pandai hendak menyuruh orang membuat pilihan. Tapi, buatlah pilihan dengan bijak. Mungkin di dunia ini orang nampak kita sedang rugi. Rugi kerana mensia-siakan masa muda kita dengan urusan dakwah ini. Rugi sebab tidak dapat enjoy dunia remaja. Tapi, sebenarnya orang-orang yang memilih jalan yang jarang dilalui oleh orang ramai ini sebenarnya sangatlah beruntung. Bersyukurlah kerana Allah memeliharamu daripada melakukan maksiat. ^^

Last but not least, saya selalu teringat akan kata-kata Imam Hasan Al-Basri apabila saya ingin menyampaikan ilmu kepada orang lain. Sebab saya tahu saya juga masih punya banyak kelemahan. Kata-kata beliau menjadi pengubat supaya saya tidak berhenti memberi walaupun diri ini sendiri masih punya banyak kelemahan. ^^

“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian bukanlah bererti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling soleh di antara kalian. Sungguh, aku pun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam mentaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat."

Thursday, April 5, 2012

Belajarlah Mengatakan 'Aku Tidak tahu'.

Bismillahirrahmanirrahim..

Situasi A

" Eh, ape hukumnya kalo kita buat benda ni ek? Boleh ke tidak?"
" Aku rasa boleh kot."

Situasi B

" Aku dengar orang kata tak boleh kalau buat macam ni. Haram. Apa kata kau?"

" Oh, orang kata tak boleh ek? So, aku rasa tak boleh la kot."


Haa, pernah tak kita berdepan dengan dengan keadaan macam ni? Mesti selalu sangat kan. Saya perhatikan di facebook dan di group-group fb ramai yang bertanyakan soal hukum agama kepada kepada kawan-kawan mereka. Bertanya tu tidak salah. Sangat bagus kerana bertanya itu tandanya anda dahagakan ilmu. Alhamdulillah. Tapi yang menjadi salahnya ialah apabila orang yang tidak tahu, tapi buat-buat tahu dalam menjawab persoalan hukum tersebut. Dan perasan tak, mostly ramai orang yang menjawab dengan perkataan 'aku rasa'. Setahu saya, soal hukum hakam ni tidak boleh ada 'rasa-rasa'. 'Rasa-rasa' ni tandanya orang itu tidak berapa yakin. Dan setahu saya juga, sesuatu hukum juga mesti berdasarkan nas dan dalil-dalil yang sahih bukan sekadar 'rasa-rasa'. Tidak pernah ulama' kalau mengeluarkan fatwa hukum, mereka 'rasa-rasa'.


Dan kalau dilihat, para ulama' terdahulu apabila dipersoalkan tentang hukum agama, mereka merasa takut untuk menjawab. 

"Apabila aku ditanya suatu persoalan, terlalu berat bagiku, bagaikan terpampang di hadapanku neraka dan syurga."

Nah, tengok. Para ulama' takut untuk menjawab persoalan apabila mereka tidak tahu. Takut dicampak ke dalam api neraka. Dan mereka mudah menyebut 'Wallahu a'lam' atau 'aku tidak tahu' apabila mereka tidak tahu. Sedangkan kita? Dengan mudahnya menjatuhkan sesuatu hukum itu haram atau halal atas sesuatu persoalan tanpa merasa takut sedikit pun.

Kita ego dan kita malu apabila tidak dapat menjawab persoalan orang lain. Malu dikatakan bodoh. Malu dikatakan tidak cukup ilmu. Konon-konon nak tunjuk hebat di hadapan orang lain. Kononnya kitalah yang tahu segala-galanya. Tapi kan, cuba bayangkan jika kita tersalah memberi hukum dan orang itu beramal dengan hukum yang kita berikan. Sanggupkah anda menanggung dosa itu? Hurmm..

Jadi, janganlah terlalu mudah menjatuhkan hukum itu haram atau halal sedangkan kita sendiri tidak pasti akan kesahihannya. Tapi sekiranya anda yakin dan telah merujuk para ulama' sebelum itu, katakanlah anda tahu dan sebarkanlah.


Sebaiknya dan memang patut pun, apabila kita berhadapan dengan persoalan sebegini yang kita tidak ketahui jawapannya, tanyalah orang yang lebih berpengalaman, orang yang belajar hukum hakam agama seperti ustaz or ustazah. Kerana mereka lebih mahir dan tahu soal hukum ni.

Saya tertarik dengan satu ungkapan ni:

" Belajarlah aku tidak tahu kerana jika engkau belajar engkau tidak tahu, mereka akan mengajar engkau sehingga engkau tahu, tetapi apabila engkau belajar 'aku tahu' maka mereka bertanya kepada engkau sehingga engkau tidak tahu! "


Kesimpulannya, apabila tidak tahu katakanlah tidak tahu. Sungguh itu lebih baik.. ^ ^

Sunday, April 1, 2012

Susah Ke Nak Jadi Baik Ni?

Bismillahirrahmanirrahim..

Saya nak jadi baik. Dan saya sangat yakin semua orang pun sedang berusaha nak jadi baik. Sebabnya, fitrah manusia ni suka akan kebaikan. Walau sejahat manapun orang tu, mesti jauh di sudut hatinya suka akan kebaikan . Cuma kadang-kadang, mereka sangat ego untuk mengaku.

Macam yang terjadi semasa zaman Rasulullah saw dulu. Apabila Rasulullah saw menyeru ke arah kebenaran dan mengajak mereka mengEsakan Allah, mereka menolak. Malah mereka menghalang orang-orang yang ingin membuat kebaikan.Tapi, pada waktu malamnya, mereka pergi ke rumah Rasulullah saw secara sembunyi-sembunyi untuk mendengar Rasulullah saw membaca al-Quran.

Nah, di sini kita boleh tengok, sebenarnya mereka sangat suka akan kebaikan dan percaya akan kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Tapi disebabkan kepentingan diri sendiri, mereka menolak. Hal ini adalah kerana, pada zaman itu adanya perbalahan antara kabilah. Mereka bimbang sekiranya mereka menerima agama Islam, mereka terpaksa tunduk kepada Bani Hashim. Mereka bimbang andainya mereka hilang segala kekuasaan yang mereka miliki.


Nak jadi baik ni bukannya mudah. Baik yang saya maksudkan di sini ialah membuat semua perkara yang Allah suruh dan meninggalkan semua yang dia larang. Saya akui memang susah nak jadi baik ni (bagi sayalah). Sebabnya ia memerlukan mujahadah yang sangat tinggi dan juga pengorbanan. Juga memerlukan kita untuk melawan hawa nafsu yang ada dalam diri. Yang ni ramai di antara kita yang tewas.


Kenapa kita mudah sangat tewas ye?


"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, haiwan ternakan dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik."   (Surah Ali 'Imran, 3:14)


Dunia ini memang sangat mempesona. Kalau lah kita tidak berhati-hati memang akan sangat mudah hanyut dalam arus duniawi ni. Tapi kita kena ingat bahawa kehidupan di dunia ni hanyalah sementara. Jadi kuatlah melawan godaan hawa nafsu. Jangan biarkan ia menang!


Selalu bila terasa lemah, saya akan ingat ayat ni, 'WastaĆ­nu bissobri wassolah' yang membawa maksud 'mintalah pertolongan dengan sabar dan solat'. Kawan saya selalu nasihat, 'bersabarlah dengan sebaik-baik kesabaran'.  Tapi kita sebagai manusia biasa, susah sangat nak bersabar dalam sesuatu perkara. Selalu nak cepat je dapat ganjaran. Selalu cepat sangat give up.  Dan kita lagi suka dapat ganjaran yang cepat. Sebab tu lah, ramai orang yang memilih dunia berbanding akhirat. Sebabnya tidak sabar. Benda yang kat dunia ni kita dapat nampak dengan mata kasar dan cepat pula tu kan? 

Sedangkan Allah pun dah cakap, ganjaran sabar tu syurga. Sambungan daripada ayat di atas:


Katakanlah, "Maukah aku khabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Bagi orang-orang yang bertaqwa (tersedia) di sisi  mereka syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta redha Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hambaNya. (Surah Ali 'Imran, 3:15)


Sebab tu lah nak jadi baik ni bukannya mudah. Sebabnya ganjarannya syurga. Dan kita sedia maklum bahawa perjalanan menuju ke syurga tu memang pahit. Dipenuhi dengan duri-duri. Tapi, pengakhirannya kita akan dapat kenikmatan yang tidak terhingga dalam syurga. Everything that we want, we can just ask Allah in Jannah. And for sure, we will get it. Mintak lah apa saja.Confirm dapat punye. That's why, kat dunia ni kita memang kena banyak sabar. Bersabar untuk melawan hawa nafsu.


Sabar itu memang tidak mudah. Tapi berusahalah. Saya pun masih sedang berusaha. Sebab saya yakin dengan Allah. Dia pandang semua usaha kita. Dia tahu kita sedang berusaha.

" Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, nescaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, nescaya dia akan melihat balasannya." (Surah Az-Zalzalah, 99: 7-8)


Allah mengira semua usaha kita. Allah mengira semua penat lelah kita. Dia tidak akan melepas pandang walau sedikit pun usaha yang kita lakukan. Jadi jangan merasa penat berusaha. Jangan pernah merasa penat untuk berusaha. Jom jadi baik! ^ ^